Bikin Penasaran: Ia Mengganti Namaku Jadi "Jangan Dibuka"



Ia Mengganti Namaku Jadi "Jangan Dibuka"

Hujan gerimis jatuh di pelataran kuil. Aroma dupa dan tanah basah berpadu, mengingatkanku pada malam itu, malam ketika semuanya BERUBAH. Ia, Jing Wei, menggenggam tanganku, matanya berbinar di bawah cahaya lampion. Dulu. Sekarang, matanya hanya menyimpan kabut.

"Jangan… jangan dekati aku lagi," bisiknya, suaranya serak.

Kata-kata itu seperti jarum yang menancap tepat di ulu hatiku. Aku hanya menunduk. Bukan karena aku lemah. Bukan. Aku menyimpan rahasia. Sebuah rahasia yang akan menghancurkan segalanya jika terungkap. Rahasia yang membuatku rela mengganti namaku menjadi "Jangan Dibuka", nama yang ia berikan padaku setelah malam itu. Nama yang menyakitkan, namun juga melindungiku.

Dulu, namaku adalah Mei Lan, Anggrek Plum. Indah dan rapuh. Kini, aku hanya bayangan.

Beberapa tahun berlalu. Jing Wei semakin menjauh. Ia menikah dengan pewaris keluarga Zhao, keluarga yang sangat berpengaruh. Kebahagiaannya terpancar di setiap lukisan dan puisi yang ia ciptakan. Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan, seperti penonton yang menyaksikan opera di panggung yang terpisah jurang.

Aku mendengar bisik-bisik tentang penyakit misterius yang menjangkiti keluarga Zhao. Satu per satu anggota keluarga itu jatuh sakit, dan tak seorang pun tahu penyebabnya. Dokter istana pun angkat tangan. Konon, ada kutukan.

Semakin lama, aku semakin sering melihat Jing Wei termenung, sorot matanya kembali dipenuhi kesedihan. Ia sering datang ke kuil ini, memohon ampunan. Kepada siapa? Aku tak tahu.

Suatu malam, aku menemukan sebuah kotak kayu di dekat pohon plum di halaman kuil. Kotak itu dihiasi ukiran rumit, namun ada satu bagian yang sengaja dihilangkan. Rasanya… familiar.

Aku membuka kotak itu. Di dalamnya, terdapat sehelai kain sutra berwarna merah darah. Kain itu berbau… seperti racun. Dan di atas kain itu, tergeletak sepotong jepit rambut emas, berbentuk bunga plum. Jepit rambut yang sama persis dengan yang pernah kuberikan kepada Jing Wei bertahun-tahun lalu.

Namun, ada yang aneh. Di bagian belakang jepit rambut itu, terdapat ukiran kecil, hampir tak terlihat. Ukiran itu membentuk sebuah huruf: "W".

"W" untuk Wei. Jing Wei. Ia yang meracuni keluarga Zhao.

Aku tertegun. Mengapa? Alasan apa yang bisa membuatnya melakukan hal sekeji ini?

Lalu, aku ingat. Sebelum keluarga Zhao berkuasa, keluarga Jing Wei-lah yang menduduki posisi itu. Keluarga Zhao merebut kekuasaan dengan cara licik, menghancurkan keluarga Jing Wei dan membunuh hampir seluruh anggotanya. Kecuali Jing Wei. Kecuali… dan aku.

Rahasia itu akhirnya terkuak. Akulah satu-satunya saksi mata pembantaian keluarga Jing Wei. Akulah yang tahu kebenaran tentang bagaimana keluarga Zhao merebut kekuasaan. Dan karena itulah, Jing Wei melindungiku. Ia mengganti namaku menjadi "Jangan Dibuka" agar aku aman. Agar aku tidak menjadi target selanjutnya.

Balas dendamnya memang kejam, tapi… indah. Ia tidak menggunakan kekerasan secara langsung. Ia hanya membiarkan takdir berbalik arah. Ia hanya membiarkan keadilan menemukan jalannya sendiri.

Keesokan harinya, aku melihat Jing Wei berjalan keluar dari kuil. Ia tampak lebih tenang, lebih damai. Ia berhenti sejenak di depan pohon plum, menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan. Lalu, ia tersenyum tipis.

Ia tahu aku tahu.

Aku hanya bisa memandangnya pergi, merasakan angin sepoi-sepoi meniup rambutku. Rasa sakit, penyesalan, dan sedikit kelegaan bercampur menjadi satu. Keluarga Zhao akan hancur. Kebenaran akan terungkap. Dan aku, Mei Lan, akan tetap menjadi "Jangan Dibuka", menjaga rahasia ini sampai akhir hayatku.

Tapi… apakah aku benar-benar ingin selamanya menjadi "Jangan Dibuka"?

You Might Also Like: 0895403292432 Distributor Kosmetik

Post a Comment

Previous Post Next Post